SID Penanganan Sungai Cibungur
Sungai didefinisikan sebagai alur alam yang berfungsi sebagai tempat pengangkutan air dan sedimen hasil proses interaksi antara perilaku hidrologi dengan permukaan bumi, dari suatu tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, dan berakhir di laut. Dinamika aliran air dan sedimen di sungai tidak saja dipengaruhi oleh perilaku alami (kondisi hidrologi dan kondisi permukaan bumi), namun juga perilaku manusia (aktivitas di sistem daerah tangkapan air maupun di sistem alur sungai).
Telah banyak pengertian-pengertian, pendapat-pendapat, ataupun arahan-arahan tentang penanganan sungai, dan banyak diantaranya yang telah dijadikan sebagai peraturan resmi pemerintah. Istilah-istilah terpadu (integrated), berkelanjutan (sustainable), berwawasan lingkungan (environmentaly sound, eco-hydraulics), dan lain sebagainya, termasuk konsep one river – one plan – one integrated management, merupakan pesan utama pada setiap usaha penanganan sungai. Penjabaran beberapa istilah tersebut sangat luas dan tidak terbatas.
Bagi para birokrat dan cendekiawan, istilah dimaksud sangat sering disampaikan, namun bagi para pembuat kebijakan yang harus mengambil sikap dan kemudian memutuskan langkah operasionalnya, bukanlah hal yang mudah. Mencermati beberapa sejarah permasalahan penanganan sungai, kompleksitas permasalahan sangat bervariasi, yang secara umum dapat dibedakan menurut fungsi lokasi (bagian hulu, bagian tengah, dan atau bagian hilir), jumlah (banjir dan atau kekeringan), kualitas (agradasidegradasi, erosi-sedimentasi, pencemaran limbah cair/padat), ataupun waktu (musim hujan, dan atau musim kemarau).
Perilaku aliran dan kondisi lingkungan di sepanjang suatu sungai sangat dipengaruhi oleh fenomena yang terjadi di daerah tangkapan air atau catchment area dari sungai yang bersangkutan, baik fenomena yang bersifat alami ataupun fenomena karena campur tangan manusia. Kegiatan pengembangan pemanfaatan lahan yang dinilai mempengaruhi perilaku aliran tersebut antara lain adalah pengembangan jaringan permukiman, pengolahan lahan, jaringan transportasi, kawasan industri, termasuk pengembangan infrastruktur sumberdaya air baik untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi maupun air non-irigasi.
Secara alami kegiatan di kawasan hulu (upper catchment), baik di sistem alur maupun di sistem lahan, akan mempengaruhi kondisi aliran sungai di sebelah hilirnya, dan umumnya tidak sebaliknya. Seiring dengan keinginan manusia untuk memperoleh tingkat kehidupan yang lebih baik, perkembangan kegiatan pemanfaatan kawasan sudah barang tentu akan sulit dihentikan sama sekali. Sekalipun demikian, degradasi kualitas lingkungan tetap harus diminimalkan.
Sungai Cibungur yang berada di Kabupaten Pandeglan dan masuk kedalam WS CilimanCibungur mengalami permasalahan banjir yang disebabkan oleh pendangkalan muara sungai, serta terdapat beberapa titik tanggul sungai yang terlalu rendah sehingga muka air banjir melewati tanggul sungai. Selain itu terdapat bangunan liar di sempadan sungai yang membuat lebar penampang sungai menjadi berkurang, ditambah lagi dengan perubahan tata guna lajam yang menyebabkan debit banjir semakin besar.
Tender Paket SID Penanganan Sungai Cibungur ini sepenuhnya milik LPSE Provinsi Banten, silahkan visit website sumber yang tertera pada rangkuman diatas.
Dapatkan informasi Terbaru seputar Tender Pengadaan Barang dan Jasa secara GRATIS dan juga terlengkap dari seluruh Indonesia hanya di Tenderkita.com, disini kami menyediakan informasi langsung dari website-website yang mengadakan tender/lelang secara terbuka.
